Deret Serangan Siber saat Perang Israel-Hamas Memanas admin, Agustus 26, 2023 antara Israel lalu Hamas turut berlangsung di area area ruang digital dengan melibatkan peretas-peretas partisan. Berikut rincian sejumlah siber itu. Sejak serangan Hamas ke Israel, Sabtu (7/10), perang ini memicu kematian ribuan warga serta juga ratusan ribu lainnya mengungsi. Di balik serangan darat, laut, serta juga udara itu, perang juga terjadi dalam dalam dunia siber. Fasilitas Israel terlacak diserang kelompok peretas yang dimaksud digunakan terkait Rusia. Sementara, hacker India menyasar sarana Hamas. Dikutip dari Reuters, ratusan pakar teknologi Israel dari sektor swasta pun berkumpul untuk menghimpun kekuatan dalam konflik itu, termasuk membantu menemukan warga Israel yang tersebut hilang setelah serangan Hamas. Untuk lebih banyak tinggi lengkapnya, berikut daftar beberapa insiden siber yang tersebut dimaksud terjadi di dalam tempat tengah konflik Israel lalu Hamas: Alarm roket palsu Beberapa peretas pendukung Palestina melakukan banyak serangan yang dimaksud dimaksud bertujuan untuk menimbulkan kebingungan pada kubu Israel. Salah satu serangan yang digunakan dimaksud cukup mencolok adalah serangan dari kelompok pro-Palestina bernama AnonGhost. Mereka mengklaim berada pada balik serangan terhadap aplikasi Israel yang digunakan hal itu memperingatkan penduduk tentang serangan roket yang digunakan akan datang. Melansir The Washington Post, kelompok ini mengatakan merek mengirimkan peringatan roket palsu juga bahkan mengatakan bahwa sebuah bom nuklir akan datang ke Israel. Serangan yang digunakan dikonfirmasi oleh analis di dalam dalam perusahaan keamanan Group-IB kemudian Recorded Future. Mereka mengatakan peretas telah terjadi terjadi menyalahgunakan antarmuka pemrograman aplikasi untuk mengirimkan peringatan seolah-olah itu adalah sumber informasi militer yang tersebut mana sah. DDos dari luar negeri Serangan siber tak semata-mata terjadi antara kedua kubu, tetapi juga melibatkan banyak peretas pada negara lain yang mana membantu Israel serta juga Palestina. Berbagai kelompok meluncurkan belasan serangan penolakan layanan terdistribusi (denial-of-service/DDoS) pada web pemerintah kemudian juga swasta Israel yang digunakan memproduksi merekan offline sekalipun tidak merusak permanen. Salah satu serangan siber luar negeri dengan modus DDoS datang dari kelompok relawan peretas Rusia, Killnet, Minggu (8/10). Serangan siber jenis ini bentuknya membanjiri situs web dengan traffic kemudian memaksa target offline. Selain itu, kelompok Anonymous Sudan, sebuah kelompok peretas yang tersebut mana dicurigai dari Rusia, juga menyatakan dukungannya terhadap “perlawanan Palestina” kemudian mengaku bertanggung jawab atas serangan yang dimaksud yang disebut menyebabkan situs media Jerusalem Post offline sebentar pada Senin (9/10) pagi. Di sisi lain, peretas pro-Israel juga melancarkan serangan yang mana dimaksud menargetkan organisasi-organisasi Palestina. Satu kelompok, yang menamakan dirinya Indian Cyber Force, mengaku melakukan penutupan situs National Bank Palestina juga situs Hamas pada Minggu (8/10). Kedua situs ini sempat tidaklah dapat diakses pada Senin (9/10). Kini, tinggal situs Hamas yang dimaksud yang masih tak terjangkau. Peretasan billboard Serangan siber lain dari peretas menyasar billboard atau papan iklan di area area Israel. Peretasan dilaporkan terjadi pada dua buah smart billboard pada Tel Aviv pada Kamis (12/10). Billboard yang dimaksud dimaksud semula menampilkan iklan diubah menjadi video anti-Israel lalu pro-Hamas. Dilansir CNBC, peretasan juga terjadi pada sebuah universitas yang mana berdampak pada bocornya ribuan data pribadi. Zoombombing Selain serangan-serangan tersebut, ada beberapa serangan siber lain yang hal tersebut diluncurkan peretas pro-Hamas, seperti Zoombombing pada Kementerian Pendidikan Israel yang digunakan digunakan menciptakan lembaga ini harus beralih ke Google untuk konferensi video. Zoombombing biasanya merujuk pada upaya menginterupsi atau mengacaukan video konferensi dengan beragam troll, termasuk menyelipkan gambar atau video pornografi. Klaim-klaim Beberapa serangan lain sulit dibuktikan, dikutip dari Politico. Misalnya, kelompok peretas yang berafiliasi dengan Iran, Cyber Av3ngers, mengklaim merekan sudah menyerang kontraktor listrik Israel pada 6 Oktober lalu memproduksi kota Yavne gelap gulita. Juru bicara perusahaan listrik kemudian pemerintah kota tiada ada mengonfirmasi serangan tersebut. Teknologi hackerkonflik israel palestinaperang israel hamasperetasanrudalserangan siber