Kemendag fokus garap ekspor di pasar Tunisia hingga Aljazair admin, Juli 20, 2023 Tangerang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional terus berupaya melakukan penetrasi pasar ekspor ke pasar non tradisional, khususnya Tunisia, Bosnia kemudian Herzegovina, Kenya, Pakistan, serta Aljazair. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengatakan, secara umum, nilai tren ekspor Indonesia ke negara ini pada periode 2018-2022 tumbuh positif. "Ini luar biasa. Pasar ekspor ke lima negara ini harus terus digarap," ujar Didi dalam acara "Ambassador Dialogue Series: Grab The Market" pada Trade Expo Indonesia 2023, ICE BSD Tangerang, Banten, Kamis. Didi menyebut, pada periode ini tren ekspor Indonesia ke Tunisia sebesar 34,01 persen, Kenya 19,57 persen, Pakistan 20,69 persen, Aljazair 13,63 persen serta Bosnia lalu juga Herzegovina -10,27 persen. Lebih lanjut, dalam memasuki pasar non tradisional terdapat beberapa total tantangan, mengingat pertumbuhan dunia bisnis dunia yang tersebut masih melambat. International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan sektor kegiatan ekonomi dunia akan melambat dari 3,4 persen pada 2022 menjadi 2,9 persen pada 2023. "Hal ini biasanya linier dengan permintaan impor dunia. Artinya, pertumbuhan akan sedikit turun sehingga persaingan dengan negara lainnya semakin ketat," kata Didi. Didi mengajak pelaku bidang perniagaan Indonesia untuk melirik pasar negara non tradisional seperti Afrika, Asia Selatan, Asia Tengah, serta Eropa Barat oleh sebab itu sangat menjanjikan. Menurutnya, prospek pasar di area dalam wilayah ini mencapai 1,5 miliar penduduk. Terlebih, barang yang tersebut diminati dalam wilayah Afrika sangat relevan dengan item yang dimaksud digunakan dihasilkan Indonesia. Indonesia dinilai dapat memenuhi permintaan hasil dasar kebutuhan sehari-hari seperti pakaian, alas kaki, hingga hasil kecantikan sehingga untuk memasuki pasar yang disebut relatif tidaklah berat. "Kami optimistis dari sisi komoditas ke negara wilayah hal yang disebut permintaan dapat dipenuhi pelaku kegiatan bisnis Indonesia. Mudah-mudahan informasi yang disampaikan pada kegiatan ini bermanfaat untuk pelaku bisnis Indonesia," kata Didi. Pada 2022, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke negara Tunisia, Bosnia lalu Herzegovina, Kenya, Pakistan, serta Aljazair mencapai 5,27 miliar dolar AS. Nilai Ini naik 11,97 persen berbeda dengan tahun sebelumnya yang dimaksud digunakan tercatat 4,71 miliar dolar AS,l. Produk utama ekspor Indonesia ke lima negara yang dimaksud yaitu lemak lalu minyak hewan/nabati, material bakar mineral, serat stafel buatan, kertas/karton, kendaraan lalu juga bagiannya, serta minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian. Bisnis EksporEkspor indonesiaKemendagPasar non tradisional