Skip to content
Mediadulu.com
Mediadulu.com
  • Beranda
  • Contact Us
  • Disclaimer
  • About Us
  • Privacy Policy
Mediadulu.com
BMKG Ungkap Beda Nasib Negara Maju juga Berkembang Imbas Bencana Iklim

BMKG Ungkap Beda Nasib Negara Maju dan Berkembang Imbas Bencana Iklim

admin, Agustus 27, 2023

Perbedaan perekonomian dan  menimbulkan dampak bencana , baik kekeringan maupun banjir, lebih tinggi lanjut amat terasa di dalam area negara miskin kemudian berkembang ketimbang dalam negara maju.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, lalu juga Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan kesenjangan yang digunakan dimaksud lebar dalam hal kapasitas sosial-ekonomi kemudian teknologi itu sangat berpengaruh dalam hal ketangguhan dalam beradaptasi serta memitigasi dampak perubahan iklim.

Itu terutama terkait dengan dampak dalam bentuk krisis air, pangan, serta juga energi.

“Negara-negara maju mungkin menganggap persoalan ini adalah persoalan sepele, namun bagi negara berkembang, kepulauan, juga miskin persoalan ini dampaknya dapat sangat parah kemana-mana oleh sebab itu ketidakberdayaan mereka,” kata dia dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9, Senin (16/10).

Berdasarkan laporan dari Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO), Dwikorita mengungkap 60 persen kerugian bencana pada dalam negara maju terjadi akibat perubahan iklim.

Namun, dampaknya terhadap komoditas domestik bruto (PDB) negara maju semata-mata sekali sekitar 0,1 persen.

Beda halnya, dengan negara berkembang. Dwikorita mengatakan 7 persen dari bencana iklim sekadar dapat sekadar menyebabkan hantaman kuat hingga 5–30 persen terhadap PDB.

Sedangkan bagi negara kepulauan, 20 persen dari bencana dapat berakibat kerugian hingga 50 persen bagi PDB mereka. Bagi beberapa negara, Dwikorita menyebut efeknya bahkan bisa jadi jadi mengakibatkan kerugian hingga 100 persen PDB.

Situasi ini, kata dia, akan semakin memperparah kesenjangan sektor ekonomi yang digunakan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan serta ketangguhan penduduk dalam beradaptasi dan juga juga memitigasi perubahan iklim.

“Indonesia sendiri relatif mempunyai kemampuan teknologi yang mana digunakan cukup baik, ditambah berbagai kearifan lokal budaya rakyat yang mana dimaksud dapat menghentikan kesenjangan tersebut,” ungkap Dwikorita.

Mengutip situs Badan Pusat Statistik (BPS), PDB merupakan total agregat nilai tambah yang dimaksud dimaksud dihasilkan oleh seluruh unit kegiatan bisnis dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah agregat total nilai barang serta jasa akhir yang digunakan digunakan dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Berdasarkan data WMO, kerugian sektor ekonomi dunia dari kejadian ekstrem cuaca, iklim, serta air terus mengalami peningkatan.

Dekade 1980–1989 ‘hanya’ US$305,5 miliar; periode 1990-1999, kerugiannya mencapai US$906,4 miliar; pada 2000–2009 mencapai US$997,9 miliar; dekade 2010-2019, nilai kerugiannya melonjak jadi US$1.476,2 miliar.

Baru permulaan

Dwikorita mengungkap perlunya mengantisipasi bencana iklim yang digunakan mana lebih tinggi banyak besar diperlukan menyusul fakta persoalan tren kenaikan suhu yang dimaksud terus berlangsung.

“Ancaman kekeringan kali ini ibaratnya baru bagian pendahuluan,” ucap dia.

Pihaknya menghitung rata-rata dalam 10 tahun kenaikan suhunya 0,3 derajat Celsius. Beberapa pakar kemudian lembaga iklim dunia malah memprediksi kenaikannya tambahan cepat.

Bahwa, kata Dwikorita, dalam akhir abad 21 kenaikan suhu sanggup mencapai 3,5 derajat C atau tiga kali dari saat ini.

“Bisa dibayangkan bagaimana frekuensi kejadian bencana akan melompat berapa kali, durasi [bencana] akan lebih banyak tinggi panjang, juga intesitasnya lebih besar tinggi kuat, lalu dampak terhadap tentang air,” cetus dia.

“Diproyeksikan dalam beberapa tahun ke depan itu akan terjadi hotspot air, artinya tempat-tempat yang dimaksud mana kekeringan ini lingkarannya tak pandang bulu, baik negara maju atau pun negara berkembang atau pun negara miskin.”

Pihaknya pun menyarankan perpaduan teknologi juga kearifan lokal (local wisdom) sebagai jurus ampuh mengatasi kesenjangan kapasitas serta juga ketangguhan negara dalam mengatasi krisis air akibat perubahan iklim.

Ia pun berharap World Water Forum(WWF) di tempat dalam Bali pada 18-24 Mei 2024 dapat menjadi momentum kolaborasi untuk menutup kensenjangan antar bangsa.

“BMKG berharap, dalam forum WWF nanti, Indonesia dapat menggerakkan peningkatan kesetaraan, keadilan antar seluruh negara di tempat area dunia dalam menghadapi krisis akibat perubahan iklim melalui kolaborasi penguatan kapasitas berbasis sains juga teknologi yang mana itu blended atau terintegrasi dengan kearifan lokal,” tandas dia.

Teknologi bencana hidrometeorologibencana iklimbmkgkekeringankrisis airkrisis iklimmusim kemaraupemanasan global

Navigasi pos

Previous post
Next post

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Voucher TikTok Murah: Solusi Cepat untuk Top Up TikTok Coin
  • Tingkatkan Penjualan UMKM Tanpa Biaya CS Mahal dengan Halo AI – Solusi AI Agent CRM & Balas Otomatis
  • 10 Cara Simpel Hilangkan Bau pada Area Kewanitaan
  • Sebelum Beli Tas Hobo, Baca Dulu 5 Tips Ini Biar Gak Menyesal!
  • Pentingnya Memilih Jasa Sewa Sound System Terdekat untuk Kesuksesan Acara Anda

Recent Comments

  1. Event Organizer Terdekat mengenai Pentingnya Memilih Jasa Sewa Sound System Terdekat untuk Kesuksesan Acara Anda
  2. Kontraktor Listrik mengenai Pentingnya Memilih Jasa Sewa Sound System Terdekat untuk Kesuksesan Acara Anda
  3. Tukang Taman mengenai Pentingnya Memilih Jasa Sewa Sound System Terdekat untuk Kesuksesan Acara Anda
  4. Event Organizer Terdekat mengenai Pentingnya Memilih Jasa Sewa Sound System Terdekat untuk Kesuksesan Acara Anda
  5. Kontraktor Terdekat mengenai Pentingnya Memilih Jasa Sewa Sound System Terdekat untuk Kesuksesan Acara Anda

Archives

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Februari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023

Categories

  • Bisnis
  • Kesehatan
  • Makanan
  • Otomotif
  • Teknologi
  • Uncategorized
©2025 Mediadulu.com | WordPress Theme by SuperbThemes