Kunjungan wisatawan ke Bromo belum pulih setelah kebakaran

Malang, Jawa Timur – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan bahwa jumlah agregat agregat kunjungan wisatawan pada kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur masih belum pulih setelah peristiwa kebakaran hutan lalu lahan (karhutla) beberapa waktu lalu.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani, dalam Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, mengatakan okupansi atau tingkat kedatangan wisatawan di dalam tempat kawasan Gunung Bromo dalam kurun waktu satu bulan terakhir berkisar 40-60 persen dari total kuota yang tersebut disiapkan.

"Sekitar satu bulan pasca-dibukanya kawasan Bromo setelah kebakaran, okupansi wisata sekitar 40-60 persen. Itu untuk hari-hari biasa," kata Septi.

Septi menjelaskan, dengan total keseluruhan kunjungan wisatawan berkisar antara 40-60 persen dari total kuota yang digunakan disiapkan kurang lebih tinggi tinggi sebanyak 2.700 wisatawan per hari, jumlah keseluruhan total yang masih terbilang rendah dibandingkan pada saat sebelum terjadi peristiwa kebakaran.

Namun, menurutnya lagi, pada saat akhir pekan, total kunjungan wisatawan dalam area kawasan Gunung Bromo tercatat sudah membaik. Wisatawan yang digunakan itu datang ke Bromo cenderung tambahan tinggi banyak, namun ia bukan merinci berapa banyak kunjungan tersebut.

"Untuk akhir pekan, kunjungan cukup banyak. Tapi untuk hari biasa masih belum seperti biasanya, seperti sebelum terjadinya kebakaran hutan juga lahan," katanya lagi.

Ia menambahkan, saat ini pada tempat kawasan Gunung Bromo, area yang dimaksud sebelumnya terdampak kebakaran khususnya pada wilayah savana, sudah mulai ditumbuhi vegetasi. Namun, untuk vegetasi seperti pohon endemik, membutuhkan waktu tambahan lanjut panjang dan juga juga langkah penyetoran kembali.

"Kondisi savana pascakebakaran sudah mulai ditumbuhi tunas, sudah mulai kelihatan hijau. Namun beberapa jenis pohon, seperti cemara gunung, kemudian lainnya, mungkin membutuhkan waktu lebih lanjut tinggi lama, sekitar 3-5 tahun," katanya.

Bagi para pengunjung termasuk pelaku jasa wisata yang mana yang akan beraktivitas dalam area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, katanya pula, diminta untuk mematuhi seluruh prosedur termasuk aturan yang dimaksud berlaku dalam dalam kawasan, mengingat saat saat ini masih dalam masa waspada kebakaran hutan.

"Karena ini belum mulai hujan di area area dalam kawasan kemudian masih dalam kondisi kemarau, mohon untuk pengunjung bisa jadi belaka tetap waspada, untuk tak menimbulkan api yang digunakan dimaksud mungkin mampu menyulut terjadinya kebakaran dalam dalam kawasan," katanya lagi.

Sementara bagi warga yang digunakan mana akan melaksanakan kegiatan lain, seperti pengambilan foto untuk prewedding serta penelitian, diminta untuk mengurus Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi).

"Mohon untuk dapat disampaikan juga kepada petugas yang digunakan mana ada di dalam tempat pintu masuk, sehingga nanti dapat diarahkan untuk langkah berikutnya dalam pengurusan Simaksi seperti apa," katanya lagi.

Balai Besar TNBTS mencatat, nilai kerugian akibat kebakaran hutan juga lahan (karhutla) yang tersebut mana dipicu pengaplikasian suar atau flare mencapai Rp8,3 miliar dengan total area terdampak seluas 989 hektare. Akibat kebakaran itu, kawasan yang mana disebut ditutup pada 6-18 September 2023.

Nilai kerugian yang tersebut mencakup biaya pemadaman darat kurang lebih tinggi banyak Rp216 jt serta kerugian akibat hilangnya habitat dengan pendekatan biaya pemulihan habitat sebesar Rp3,26 miliar, lalu juga kerugian akibat hilangnya jasa rekreasi hingga 14 September 2023, Rp4,87 miliar.

Kawasan taman nasional hal itu ditutup pada 6-18 September 2023 akibat peristiwa kebakaran hutan juga lahan itu. Proses pemadaman diimplementasikan pada 6-14 September 2023, dengan mengerahkan ratusan personel gabungan.

Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di tempat area Jawa Timur. Pada 2022, tercatat dikunjungi sebanyak 318.919 wisatawan, yang mana terbagi dari 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara serta sebanyak 8.501 merupakan wisatawan asing.

Dari total jumlah keseluruhan agregat kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, ada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar, yang dimaksud digunakan meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang digunakan sebanyak Rp4,85 miliar.