Semangat pemuda Garut majukan UMKM dan pesantren melalui “go digital” admin, Juli 12, 2023 Garut – Penampilan pria berkacamata ini sederhana. Kesehariannya bukan lepas dengan kehidupan yang dimaksud digunakan berhubungan dengan teknologi informasi juga informatika. Jaringan pergaulannya pun tak cuma pada tempat kampung halamannya, melainkan juga di dalam tempat banyak mancanegara. Semua itu berawal dari kesukaannya dengan dunia komputer. Dia adalah Yusep Maulana anak petani yang dimaksud mana lahir dalam Desa Palayan, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, 29 Mei 1994. Dia miliki semangat mengamalkan ilmunya untuk membantu kaum pelajar dari keluarga miskin, salah satunya memajukan pelaku bisnis mikro, kecil, juga menengah (UMKM) kemudian pondok pesantren untuk sanggup berinternet. Jauh sebelum semangat melakukan gerakan sosialnya membantu UMKM serta pesantren berinternet itu, Yusep hanyalah orang anak petani yang dimaksud perekonomian orang tuanya masih belum mapan, sementara dunia komputer itu merupakan hal yang digunakan membutuhkan perangkat dengan tarif yang tersebut hal itu tiada murah. Namun dari keterbatasan itu, Yusep belajar arti memanfaatkan prasarana yang digunakan ada dalam sekolahnya SMP Persada, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut untuk belajar komputer. Fasilitas komputer yang digunakan dimaksud cuma sekali satu unit untuk banyak siswa dalam sekolahnya itu, menciptakan Yusep memiliki obsesi sanggup membeli perangkat komputer pada rumahnya meskipun itu cuma dengan spesifikasi tak terlalu tinggi, pentium 3. Ia sempat merengek kepada orang tuanya untuk sanggup membeli perangkat komputer. Namun, ibunya mengajukan permohonan Yusep untuk membesarkan dulu sapi ternaknya agar setelah sapi itu cukup besar, sanggup jadi dijual kemudian dibelikan komputer. "Akhirnya sapi yang digunakan sudah cukup besar saya jual Rp2 juta, uangnya dibelikan komputer pentium 3, dari komputer itu saya terus belajar," kata Yusep mengisahkan pengalaman hidupnya saat ditemui pada area kantor perusahaan IT miliknya Oyusep Group pada dalam Jalan Padjajaran, Garut Kota, Jawa Barat, 12 Oktober 2023. Keinginan untuk mempelajari ilmu komputer semakin kuat saat duduk dalam bangku sekolah SMK Negeri 9 Bayongbong dan kemudian melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi Jurusan Multimedia di area area Institut Teknologi Garut tahun 2011. Keinginan untuk melanjutkan kuliah sempat terhalang ekonomi, sebab orang tuanya tak punya uang untuk membayar biaya masuk perguruan tinggi. Tapi, Yusep meyakinkan kepada orang tuanya dengan kuliah akan tambahan maju juga bisa saja hanya mencapai cita-citanya menjadi ahli dalam bidang komputer. Ia sempat menimbulkan perjanjian dengan orang tuanya, belaka cuma meminta-minta biaya awal masuk perguruan tinggi yang dimaksud saat itu sebesar Rp5 jutaan, Setelah itu, biaya kuliah berikutnya akan mencari biaya sendiri dari kepercayaan diri mempunyai keahlian dalam bidang komputer. "Alhamdulillah saya mampu cuma mendapatkan uang dengan ikutan lomba desain lalu juga yang mana digunakan paling gede hadiahnya itu menyebabkan aplikasi aksara Sunda dari Kemendikbud," kata Yusep. Berbagai kegiatan lomba maupun kemungkinan bidang perniagaan lainnya dilakoni untuk sanggup menghidupi diri sendiri, juga tiada terasa ketika akan lulus uang yang digunakan dimaksud ditabung dari hasil mengambil bagian lomba jumlahnya cukup besar, mencapai ratusan juta. Semangatnya untuk belajar komputer tidaklah cukup di dalam dalam sana. Ia mendapatkan beasiswa kuliah di area dalam Australia. Pertemanan semakin luas sampai akhirnya mempunyai jaringan di dalam dalam berbagai negara. Yusep kemudian melanjutkan kuliah S2 di dalam area LIKMI Bandung. Sehari-harinya Yusep kini berurusan dengan dunia teknologi informatika, menciptakan situs website, menciptakan aplikasi yang mana hal itu pesanannya datang tidaklah hanya saja sekali dari dalam negeri tapi ada dari luar negeri. Ia juga bersemangat membantu pelaku UMKM yang digunakan mana sedang merintis untuk mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan teknologi informasi pada jaringan internet. Lembaga lembaga sekolah pesantren pun dibantu untuk berani maju berkembang dengan kemajuan internet yang tersebut itu sanggup memberikan manfaat bagi dunia sekolah pesantren. Gerakan Yusep bukan semata-mata membantu menciptakan website, tetapi mengajarkan pelaku UMKM untuk memanfaatkan berbagai aplikasi media sosial seperti Facebook, Tik Tok, Instagram maupun lainnya yang mana digunakan sedang ramai digunakan pengguna media sosial agar dapat mengambil prospek bagi pengembangan usaha. Bangun ekosistem Sejak 2018 sampai sekarang sudah puluhan ribu UMKM dari berbagai daerah di tempat tempat Garut, maupun daerah lainnya di tempat dalam Indonesia yang digunakan terbantu oleh gerakan cuma-cuma tersebut. Pelaku UMKM yang digunakan dibantu dalam pembuatan website itu kebanyakan dari pelaku bidang usaha sektor kuliner lalu fesyen, yang kondisi usahanya belum mapan, dikarenakan menciptakan website secara profesional tidaklah murah. Membuat website sendiri untuk masing-masing UMKM merupakan jalur membangun habitat dalam dunia bisnis. Dalam era teknologi sekarang ini, setiap kemungkinan di area tempat dunia internet harus sanggup dimanfaatkan, begitu juga pelaku UMKM harus miliki website untuk memperluas pasar. Perjuangannya membantu pelaku UMKM itu, sempat mendapatkan tanggapan negatif dari pelaku dalam bidang teknologi informasi serta informatika, lantaran menganggap itu mengambil pasar bagi perniagaan jasa pembuatan website. Namun Yusep tetap terus bergerak oleh sebab itu yang dimaksud hal tersebut dilakukannya bukan menyasar pelaku UMKM kalangan atas atau sudah mapan secara bisnis, melainkan merek itu yang mana digunakan masih kecil kemudian membutuhkan bantuan untuk memperkenalkan produknya ke pasar tambahan luas juga berkembang. Pegiat bidang teknologi informasi lalu informatika Yusep Maulana menunjukkan tayangannya saat diwawancarai tentang Gerakan Website Gratis di dalam tempat Channel Youtube Pandji Pragiwaksono Komika Indonesia beberapa waktu lalu. (ANTARA/Feri Purnama) Pesantren Berinternet Setelah melakukan gerakan pembuatan website gratis bagi UMKM, Yusep mencoba melakukan gerakan sosial lainnya dengan membantu lembaga lembaga lembaga pendidikan pesantren agar identik miliki website untuk menampilkan berbagai informasi yang mana dimaksud bermanfaat pada lingkungan pesantren. Gerakan membantu pembuatan website bagi pondok pesantren itu sudah dimulainya sejak 2021. Kehadiran website cukup membantu keterbukaan pesantren yang mana sebelumnya dipandang tertutup untuk publik. "Kami mengedukasi kalangan pesantren. Sekarang sudah ada ratusan pesantren dari berbagai daerah dalam tempat Indonesia yang digunakan terbantu dalam pembuatan website," katanya. Website pondok pesantren akan memudahkan pondok pesantren untuk menyebarkan segala informasi maupun kegiatan-kegiatan yang digunakan dimaksud ada dalam lingkungan pesantren seperti pengajian, syiar-syiar Islam, juga lain sebagainya. "Ini adalah salah satu alternatif 'go digital'," kata pria yang tersebut saat ini juga mengabdikan diri untuk mengajar di Universitas Garut lalu Institut Teknologi Garut tersebut. Upaya memfasilitasi penduduk agar melek internet, juga dijalankan Pemerintah Kabupaten Garut dengan meluncurkan sebagian program yang dimaksud digunakan berkaitan infrastruktur internet. Pemkab Garut mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar dalam dalam tahun anggaran 2021 agar warga dalam pelosok desa mampu memanfaatkan jaringan internet. Dengan prasarana yang digunakan disebut masyarakat semakin maju melalui pemanfaatan perkembangan teknologi informasi saat ini. Bupati Garut Rudy Gunawan antusias untuk membangun jaringan internet di tempat dalam pelosok desa, oleh sebab itu dengan cara itu rakyat sanggup berkembang, prospek daerah maupun perekonomian juga terdongkrak naik. Sejumlah program yang digunakan digunakan dijalankan Pemkab Garut dalam antaranya Program Merdeka Internet (Garment) juga Garut Caang Informasi (Gacor). Sasarannya, desa yang tersebut mana selama ini daerahnya sulit mendapatkan akses jaringan internet. Daerah yang mana dimaksud sudah mendapatkan program ini adalah Desa Indralayang, Kecamatan Caringin. Selain itu, Desa Gunung Jampang di area area Kecamatan Bungbulang atau wilayah selatan Garut. yang baru ditinjau Bupati Garut, Selasa (17/10/2023). Pemerintah terus membangun infrastruktur jaringan internet, Seperti pernah disampaikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bahwa pemerintah berusaha mempercepat realisasi infrastruktur digital dengan keterjangkauan sinyal. Gerakan ini selaras dengan tekad menuju Indonesia digital. Bisnis Garutinternetinternet desapemkab Garutwebsite gratis